Selain masalah kesehatan ringan
yang hanya menimbulkan ketidaknyamanan sementara, anak-anak juga dapat
terjangkiti penyakit yang lebih berbahaya. Berikut adalah jenis-jenis
penyakit berbahaya yang paling umum pada anak dan termasuk dalam program
imunisasi nasional Pemerintah.
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri pada
paru-paru yang diperkirakan memengaruhi sekitar sepertiga penduduk dunia.
Kuman TB menyebar ketika penderita TB batuk atau bersin. Pada anak-anak,
gejala TB adalah batuk kering, kesulitan bernapas, demam, nafsu makan
menurun, keringat malam, dan kesulitan mendapatkan kenaikan berat badan. Namun,
gejalanya seringkali tidak jelas atau samar sehingga untuk memastikan TB
perlu diagnosis dengan tes kulit (mantoux) dan rontgen paru. Bila anak
Anda terdiagnosis TB, tersedia pengobatan seperti INH atau rifampisin yang
harus diberikan untuk jangka waktu tertentu (6 bulan atau lebih) tanpa
putus.
2. Difteri
Difteri adalah infeksi berat pada tenggorokan yang
disebabkan oleh bakteri. Gejala penyakit ini antara lain demam,
radang tenggorokan, kelumpuhan tangan dan kaki, dan sesak napas. Difteri
yang parah dapat menyebabkan gagal jantung, kerusakan saraf dan mati
lemas. Penyakit ini ditularkan melalui batuk, bersin dan kontak tangan.
3. Tetanus
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
yang ditemukan di dalam tanah dan kotoran hewan. Bakteri tetanus
dapat memasuki tubuh melalui luka atau gigitan hewan. Bakteri itu sendiri
tidak berbahaya bagi manusia, tetapi mengeluarkan racun kuat yang
merangsang saraf pengendali otot dan menyebabkan kejang-kejang tidak
terkendali. Tetanus dapat menyebabkan otot dan tendon pecah, sendi
terkunci, sesak napas dan kematian.
Infeksi bakteri yang sangat menular ini menyebar
melalui batuk dan bersin. Gejala pertusis dimulai seperti pilek
tetapi disertai kejang, pernapasan berbunyi, muntah dan batuk rejan yang
mengeluarkan lendir lengket. Gejala bisa berlangsung hingga 3-4 bulan dan
biasanya memburuk pada malam hari. Pada bayi di bawah 6 bulan, pertusis dapat
menyebabkan pneumonia, penurunan berat badan, kerusakan otak dan bahkan
kematian.
5. Campak
Campak pernah menjadi penyakit anak yang paling umum sebelum
vaksinnya ditemukan. Campak dimulai seperti pilek yang disertai demam, lalu
muncul ruam setelah dua hari. Pada kasus yang serius, campak
dapat menyebabkan bronkitis, bronkiolitis, infeksi telinga dan gangguan
sistem saraf.
6. Gondongan
Gondongan adalah infeksi virus yang menyebabkan
pembengkakan di sekitar pipi dan leher yang disertai demam, sakit kepala,
dan sakit tenggorokan. Seperti halnya cacar air, gondongan hanya menyerang
sekali seumur hidup. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti
meningitis, radang testis (orkitis) yang dapat menyebabkan kemandulan, radang
ovarium, dan pada kasus yang sangat langka, peradangan pankreas, tiroid,
jantung, hati, nyeri sendi dan gangguan ginjal.
Rubella adalah infeksi virus yang ditandai dengan
demam, ruam merah yang tidak gatal dan pembengkakan kelenjar. Penyakit
yang ditularkan melalui batuk, bersin dan air liur ini biasanya tidak
berbahaya. Namun, bila infeksi terjadi pada wanita hamil di trimester pertama,
rubella dapat mengakibatkan keguguran atau kelainan
janin di telinga (tuli), mata (buta), jantung atau otak.
8. Polio
Pada tahun 2005, Indonesia dan 11 negara lain yang
sebelumnya dinyatakan bebas polio mengalami wabah polio karena virus impor liar
dari salah satu negara endemik yang masih tersisa: Afganistan, India, Nigeria
dan Pakistan. Sejak saat itu, polio kembali menjadi ancaman yang nyata bagi
anak-anak kita. Virus polio menyerang otak dan sumsum tulang belakang dan dapat
menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini menyebar melalui kontak dengan lendir,
feses atau air liur orang yang terinfeksi. Infeksi polio mungkin tanpa gejala.
Bila timbul gejala, anak Anda akan mengalami sakit kepala, gangguan pencernaan,
badan lemas dan kekakuan leher dan punggung.
Vaksinasi
Penyakit TB bisa dicegah dengan vaksin BCG. Difteri,
Tetanus dan Pertusis dapat ditangkal dengan vaksin DTP. Meskipun campak dapat
dicegah dengan vaksin tersendiri, biasanya pencegahannya dilakukan dalam satu
paket vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) yang juga sekaligus
melindungi anak dari gondongan dan rubella. Untuk polio, ada dua jenis vaksin
yang tersedia: vaksin oral (OPV) dan suntik (IPV). OPV berisi virus yang
masih hidup sedangkan IPV berisi virus yang dilemahkan (mati). Silakan
mengunduh jadwal
imunisasi anak kami untuk mengetahui kapan saat pemberian masing-masing
vaksin.
Sumber
: majalahkesehatan.com
HERBAL FLEKID 100 % Ekstrak Herbal Alami membantu meredakan infeksi saluran pernafasan dan radang paru.
Izin IKOT 448.3/103/I/IU/.IKOT-BPPT/2011 (TIDAK DIJUAL BEBAS )
Harga : Rp 33.000,-
Isi : 30 Kapsul @ 500 mg
Diskon : 10 % s/d 55 % Formulator dan Konsultan PT Herbal Salam : dr. Setiawan Ph.D dan Salomo B. M, Si Telepon : 0817 432 777, 0815 969 8835, 0813 1700 2034 Website : http://produsenherbalindonesia.blogspot.com
http;//www.klinikakupunktur.com
http://www.kursus-akupunktur.blogspot.com